Siapakah Yahudi Saat Ini?


Kaum Zionis sering mengklaim bahwa mereka berhak atas bumi Palestina karena mereka adalah pemilik asli tanah tersebut. Mereka mengklaim bahwa pemilik asli bumi Palestina adalah nenek moyang mereka, yakni keturunan Ya’qub (Bani Israil) yang terdiri dari dua belas suku. Klaim ini sebenarnya dengan mudah dapat dipatahkan dengan dua argumen. Yang pertama, penduduk asli bumi Palestina bukanlah Bani Israil. Sebagaimana diketahui, Bani Israil adalah bangsa imigran yang datang ke Palestina setelah mereka keluar dari Mesir. Mungkin kaum Zionis membantah bahwa Yaqub sebelum ke Mesir sudah tinggal di Palestina. Jika mereka berkata demikian, harus diketahui bahwa nenek moyang Ya’qub sendiri yaitu Ibrahim bukanlah penduduk asli Palestina. Ibrahim sendiri adalah seorang imigran, yang lahir di Iraq dan kemudian hijrah ke Palestina. Sebelum Ibrahim sampai di Palestina, Palestina telah didiami oleh penduduk aslinya.
Argumen kedua, orang-orang yang mengaku Yahudi sekarang ini sebetulnya memiliki nasab yang tidak jelas. Maksudnya, tidak semua orang Yahudi sekarang ini adalah keturunan Bani Israel. Bahkan bisa dikatakan bahwa kebanyakan orang Yahudi saat ini, terutama yang kini tinggal di Israel, bukanlah keturunan Bani Israel. Bagaimana bisa? Berikut ini penjelasannya.
Telah dicatat dalam sejarah bahwa berkali-kali para penjajah bumi Palestina telah mengusir orang-orang Yahudi keluar dari Palestina. Ketika Nebukadnezar (Babilonia) menguasai Palestina, ia menawan dan membawa orang-orang Yahudi ke negerinya, Babilonia. Dan akhir dari eksistensi kaum Yahudi di Palestina adalah ketika Raja Titus (Romawi) menawan dan membawa orang-orang Yahudi ke Romawi (Eropa). Sebagian Yahudi ada pula yang lari ke arah selatan, yakni ke Jazirah Arab, sehingga pada zaman Rasulullah saw ditemui ada komunitas Yahudi di Hijaz.
Dalam perjalanan selanjutnya, banyak orang-orang yang rasnya non Yahudi memeluk ajaran Yahudi, sehingga merekapun akhirnya menjadi orang-orang Yahudi. Barangkali orang-orang asli Yahudi yang terusir itu memang mendakwahkan agamanya kepada penduduk asli. Bahkan ada satu bangsa non Yahudi bernama Khazar (hidup di kawasan antara Laut Kaspi dan Laut Hitam) yang semuanya beralih agama dari paganis menjadi Yahudi. Dengan demikian Yahudi Khazar ini dari sisi ras bukanlah Yahudi asli. Yahudi Khazar sendiri tidak lama hidup di Khazar. Setelah satu setengah abad penduduk Khazar memeluk Yahudi, Rusia menyerang Khazar. Yahudi Khazar inipun akhirnya menyebar ke Rusia, dan sebagiannya lagi ke Eropa Timur. Sebagian peneliti dan penulis kontemporer, seperti Arthur Koestler dalam bukunya The Thirteenth Tribe: Khazar Empire and Its Heritage, mengemukakan teori bahwa orang-orang Yahudi Eropa, atau yang dikenal sebagai Yahudi Askhenazim, sebetulnya merupakan keturunan Khazar, atau setidaknya banyak dipengaruhi oleh ras bangsa Khazar. Dan sejarah mencatat bahwa sebagian besar Yahudi (lebih dari 80 persen) yang bermigrasi ke Palestina dan tinggal di Israel adalah Yahudi Khazar atau Yahudi Ashkenazim.
Belum lama ini seorang Profesor Sejarah di Tel Aviv University, Shlomo Sand, menulis sebuah buku berjudulThe Invention of the Jewish People (terbit pertama kali dalam bahasa Ibrani pada tahun 2008 dan versi Inggrisnya terbit tahun 2009). Dalam buku tersebut ia juga mendukung pendapat yang menyatakan bahwa kebanyakan orang-orang Yahudi di Eropa Tengah dan Timur merupakan keturunan Khazar yang menganut agama Yahudi. Baginya tidak ada bangsa Yahudi (Jewish People). Yang ada hanyalah komunitas-komunitas beragama Yahudi yang berasal dari proses konversi (pindah agama) di sepanjang sejarah Yahudi.
Disamping Yahudi Khazar atau Ashkenazim, ada pula sebagian penduduk Afrika Utara yang memeluk agama Yahudi. Mereka kemudian menyebar ke pesisir Semenanjung Iberia (Spanyol, Portugal, Perancis, Italia). Dari mereka lahirlah keturunan Yahudi yang dikenal dengan nama Yahudi Sefardim.
Demikian pula ada beberapa kabilah Arab, khususnya Yaman, yang berpindah agama menjadi Yahudi tetapi tetap hidup di negeri mereka sendiri, berbicara dan mempraktekkan adat-istiadat di lingkungannya sendiri.
Arthur Koestler berkata, “Yahudi bukan lagi sebuah ras yang terjaga kemurniannya. Mereka terdiri dari berbagai macam ras yang tidak memiliki keistimewaan apapun.” Diantara referensi terkuat yang dipakai Koestler adalah laporan Unesco yang menolak dengan tegas kemurnian ras Yahudi.




Sumber : filestin
Share on Google Plus

About Unknown

Hanyalah Seorang Manusia Biasa yang tidak lepas dari Kesalahan.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar