Kisah Sukses Brand Tas D'Russa Buatan Rusdi Raisa - D'Rusaa, Nama ini diambil dari nama pembuatnya sendiri yaitu Rusdi Raisa.
Keterbatasan ekonomi mampu menjadi alasan seseorang untuk berjuang sekeras tenaga agar berhasil. Inilah yang dijalani oleh Rusdi Raisa, pemuda asal Garut, Jawa Barat. Lantaran membutuhkan uang untuk membiayai kuliah, kini dia telah mampu menjelma sebagai pengusaha produk fashion yang mampu menembus pasar ekspor.
DIa memulai bisnis pada 2006 ketika duduk di tingkat awal kuliah di Universitas Islam Bandung. Ia berpikir untuk mencari uang tambahan sebagai uang jajan di kampus. Kemudian terbetiklah usaha aksesori dari kulit. Alasannya sederhana, karena dia memang penggemar aksesori dari kulit.
“Waktu itu modal awal saya Rp 50 ribu. Saya beli limbah kulit 2 kg seharga Rp 20 ribu. Sisanya yang Rp 30 ribu saya pergunakan untuk membeli lem dan perlengkapan produksi lainnya,” kenang Rusdi seperti dilansir Detikcom.
Kulit limbah tersebut, disulap Rusdi menjadi tempat ponsel. Dari 2 kg limbah kulit, dia berhasil membuat 70 tempat ponsel.
Ketika dibawa ke kampus, ternyata banyak teman-temannya yang menyukai produk buatan tangan Rusdi, yang dihargai sebesar Rp. 50.000 per buah. Banyaknya peminat, dompet Rusdi pun ludes.
Singkat Cerita, Penjualannya yang terus meningkat dan meningkat dan karena hasil kerja kerasnya juga Kini omzet D’Russa berkisar di angka Rp 50 juta. Model yang up to date plus bahan terbaik menjadi keunggulan D’Russa. meski usaha ini baru dimulai pada 2012, tapi pelanggannya sudah cukup banyak. Rusdi menjamin produknya bisa bertahan hingga empat tahun jika dipakai secara normal.
Segmen pasar yang menjadi sasaran D’Russa adalah kelas menengah ke atas. Sebab, menurut dia, bahan bakunya saja sudah mahal. Sehingga tidak heran dia mematok harga jual cukup tinggi. Harga tas kulit dia jual mulai dari Rp 650.000 hingga Rp 4,5 juta per unit. Untuk produk sepatu kulit seharga Rp 650.000 sampai Rp 2,5 juta per pasang dan dimpet mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 650.000 per unit.
Dia kini sudah memiliki dua toko di Jakarta, yaitu di Epiwalk Kuningan dan Tebet Green Mall. Sedangkan kantor pusat berada di Bandung. Sejak awal merintis usahanya, Rusdi terus berusaha meningkatkan kualitas agar produk D’Russa bisa diakui bukan hanya dari dalam negeri tapi hingga ke Internasional.
Apa yang diraih Rusdi adalah sebuah proses panjang dari usaha yang
dibangun dengan modal sangat terbatas. Tentu tak hanya berisi kisah
manis ketika membangunnya
“Mimpi saya nanti bisa membuka toko di Bali dan kemudian Australia," kata Rusdi.
Salah satu cerita pahit untuk mencapai titik ini adalah bagaimana mengukur kemampuan diri. Pernah Rusdi mendapat order pembuatan tas dari sebuah bank daerah. Dia pun langsung menyanggupi, meski waktu itu jumlah pesanan cukup banyak dan waktu terbatas.
Ternyata waktu yang ditentukan tidak mencukupi untuk menyelesaikan jumlah pesanan tersebut. Akhirnya produksi D’Russa tidak lolos kontrol kualitas dan pihak bank hanya mau membayar 30% dari jumlah yang seharusnya dibayar.
“Waktu itu saya rugi lumayan besar dan harus jual motor untuk menutupi ongkos produksi,” kata Rusdi.
Dari kasus tersebut Rusdi lebih berhati-hati dalam menyanggupi pesanan konsumen. Bila memang dia tidak mampu mengerjakan pesanan tersebut maka dia akan menolaknya. Salah satu proyek yang ditolak oleh Rusdi adalah pesanan 22 ribu tas dari Jepang, meskipun jumlahnya menggiurkan. Dia berpikir bengkel produksinya yang semua dilakukan secara handmade tak akan mampu menyelesaikan pesanan tersebut dalam waktu yang ditentukan.
Dari pengalaman pahit tersebut Rusdi sekarang menjalankan usahnya dengan lebih tenang. Tak mau memaksakan diri meskipun laba yang bakal didapat terlihat menggiurkan. Semua harus kembali kepada kemampuan perusahaan dan staf yang mendukungnya.
Itulah Kisah Sukses dari Brand Tas D'Russa Produk Lokal yang sudah go Internasional.Untuk itu mari kita dukung produk lokal Indonesia dengan mulai menggunakannya ketimbang kita membeli atau menggunakan produk luar yang hanya akan menjatuhkan produk Lokal - Kisah Sukses Brand Tas D'Russa Tas Produk Lokal
0 komentar:
Posting Komentar