Efek rumah kaca membawa dampak nyata selama bertahun-tahun. Selama satu abad terakhir, suhu permukaan bumi mengalami kenaikan 0,8 derajat Celcius.
"Dari tiga dekade terakhir kondisi saat ini lebih hangat dan tercatat 30 tahun terakhir merupakan periode terpanas dalam 1.400 tahun di wilayah belahan bumi utara," kata Koordinator Divisi Peningkatan Kapsitas Penelitian dan Pengembangan DNPI Agus Supangat.
Menurut Agus, akibat naiknya suhu bumi terjadi peningkatan frekuensi gelombang panas dan intensitas curah hujan pada berbagai daerah.
"Hal ini menyebabkan lautan menyerap karbon dioksida lebih banyak sehingga kondisinya menjadi lebih asam dan tinggi permukaan laut global naik 20 centimeter," kata dia
Pada bagian lain, wilayah gletser di seluruh dunia mengalami penyusutan dan kondisi permafrost atau lapisan tanah , sedimen dan batuan yang membeku menjadi cair.
Selain itu tutupan salju musiman di wilayah belahan bumi utara juga mengalami penurunan. Hal ini terindikasi dari lapisan es Laut Arctic di musim panas telah berkurang sekitar 40 persen sejak 1979.
Penyebab kondisi ini, 95 persen disebabkan oleh aktivitas manusia terutama pemakaian gas rumah kaca yang telah mencapai tingkat tertinggi sejak 800 ribu tahun lalu.
Konsentrasi gas karbon dioksida saat ini 40 persen lebih tinggi dibandingkan era sebelum adanya industri, dan semua itu disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan.
Agus Supangat berpendapat, jika tidak ada upaya mitigasi yang ambisius dari seluruh negara dunia maka dikhawatirkan kerusakan iklim yang terjadi akan semakin parah. Bahkan ada kemungkinan akan terjadi kenaikan suhu bumi 3-4 derajat Celcius.
Sumber : Harnas
0 komentar:
Posting Komentar