Jakarta - Harapan besar diusung atlet dan mantan atlet top tanah air pada menteri olahraga baru. Taufik Hidayat, Ahmad Bustomi dan Rio Haryanto menyimpan ekspektasi agar kinerja menteri mendatang lebih oke.

"Kalau boleh jangan orang partai. Tapi embel-embel Pemuda dalam nama Menteri Pemuda dan Olahraga memang cukup berat. Kalau bisa sih lebih baik ganti nama: Menteri Olahraga," kata Taufik kepada detikSport.

"Tentunya, sosok itu harus tahu olahraga, jangan sudah tidak tahu kemudian sok tahu. Dia juga harus mau belajar, jangan sampai dimanfaatkan dan dibodohi oleh bawahan.

"Bagaimanapun hanya olahraga yang bisa menyatukan sebuah bangsa dengan berbagai perbedaan masyarakat yang ada," tegas ikon dan legenda bulutangkis Indonesia itu.

Dari kalangan pesepakbola, Ahmad Bustomi punya pendapat berbeda. Pemain Arema Cronus itu tak mempersoalkan penamaan Menteri Olahraga. Tidak ada masalah jika harus tetap digabung dengan urusan kepemudaan. 

"Yang jelas dia harus peduli olahraga. Tidak harus olahragawan yang penting kinerjanya bagaimana," ucap Bustomi.

Apalagi, Bustomi merasakan masa-masa tak mengenakkan saat sepakbola nasional diterpa dualisme organisasi dan kompetisi. Sampai-sampai ada potensi PSSI bisa dibekukan oleh FIFA

"Situasi itu cukup mengganggu pemain dan saya tak ingin situasi seperti itu terulang lagi. Maka dibutuhkan sosok yang mumpuni untuk menjadi seorang menteri olahraga," tutur Bustomi.

Bagaimana pendapat Rio, dari kalangan generasi atlet muda, yang saat ini berkiprah di balapan internasional GP2?

"Saya jarang tinggal di Indonesia jadi kurang tahu kondisi atlet lainnya. Jadi saya hanya bisa mewakili dari dunia motosport," kata Rio.

"Menurut saya menteri Olahraga itu harus lebih men-support lebih olahraga ini. Seharusnya ada fasilitas yang lebih oke untuk para pebalap. Dia bisa mendukung lebih banyak lagi olahraga ini," ucap dia.




Sumber : Detik.com
Share on Google Plus

About Unknown

Hanyalah Seorang Manusia Biasa yang tidak lepas dari Kesalahan.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar