Ini Dia Jamur Madu Pembunuh Tanaman
Makhluk apa yang pantas disebut terbesar di muka Bumi? Beberapa mungkin menjawab paus biru, mamalia laut yang bisa mencapai ukuran 30 meter dan berat 180 ton.
Jika ada yang menjawab paus biru, jawaban itu salah. Makhluk terbesar di muka Bumi ternyata adalah jamur madu.
Jamur madu memiliki warna seperti cairan madu. Makhluk itu mencakup semua jenis jamur dari genus Armillaria.
Jamur madu terbesar terdapat di Blue Mountains, Oregon. Ukurannya mencapai 965 hektar, mencakup wilayah seluas 1.665 kali lapangan bola.
Golongan jamur itu memiliki bagian serupa akar (rhizomorphs) serta benang-benang (mycelium) yang berguna untuk mencari makanan.
Dengan senjata andalannya itu, jamur madu "merambat", menyerang tumbuhan di wilayah yang luas. Serangan jamur ini bagi para pekebun adalah mimpi buruk.
Diuraikan situs IFLScience.com, Senin (24/11/2014), ilmuwan mulai menyadari ukuran besar jamur madu setelah dua spesimennya ditemukan pada tahun 1992.
Spesimen pertama merupakan spesies Armillaria gallica yang diduga sudah berumur 1.500 tahun, berukuran 15 hektar, terdapat di Crystal Falls, Michigan.
Sementara spesimen kedua adalah spesies A solidipes yang dijumpai di Washington, mencakup luas 600 hektar.
Ilmuwan menemukan jamur madu saat menginvestigasi kematian massal pohon yang ada di hutan nasional wilayah Oregon, Amerika Serikat.
Saat itu, ilmuwan mengambil 112 sampel pohon yang hidup dan mati di wilayah itu. Terungkap, hanya 4 pohon yang tidak terinfeksi A solidipes.
Analisis lebih lanjut mengungkap, 61 pohon diserang oleh jamur madu yang secara genetik identik, artinya satu organisme.
Organisme yang menyerang itu berusia 2.400 tahun, memiliki cakupan wilayah seluas 9,6 kilometer persegi.
Penemuan jamur madu membuat para ilmuwan berpikir kembali tentang konsep organisme yang selama ini didefinisikan sebagai kesatuan sel yang saling berkomunikasi untuk tujuan tertentu.
Sementara, dengan usia 2.400 tahun, A solidipes juga menjadi makhluk paling tua di muka Bumi.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Posting Komentar