Bagi penggila kuliner sejati, kata ekstrem sepertinya tak pernah ada di kamus. Mereka justru tertantang untuk mencicipi deretan hidangan-hidangan tak lazim.
Tentu saja di Asia kuliner ekstrem tak terhitung jumlahnya. Biasanya disebut ekstrem karena dibuat dengan hewan atau bagian dari tubuh hewan yang tak lazim dikonsumsi. Ada pula kuliner yang disebut ekstrim karena cara memasaknya yang tak biasa.
Berikut ini adalah beberapa kuliner ekstrim paling populer di Asia, seperti disarikan dari RocketNews24:
Balut
Balut merupakan jajanan pinggir jalan terkenal khas Filipina. Camilan ini berupa telur bebek yang disantap langsung bersama kulitnya. Yang membuat kuliner ini ekstrem adalah telur bebek tersebut sudah menjadi embrio bebek yang memiliki anatomi tubuh hampir lengkap. Tak ketinggalan bulu dan paruhnya. Balut biasa disantap dengan saus dan menjadi teman minum kopi atau teh.
Pidan/Telur 1000 tahun
Phiten dikenal juga dengan nama telur 1000 tahun karena rupa telur ini sudah menghitam dan terlihat membusuk seperti berusia ribuan tahun. Kuliner asal China ini dibuat dengan cara mengawetkan telur di dalam air garam selama beberapa bulan. Warna hitam telur ini banyak dianggap menjijikan dan membuatnya sebagai kuliner ekstrim.
Sake ular
Sake atau arak ular merupakan minuman keras asal China yang dibuat dengan memasukkan ular berbisa ke dalam sake dan didiamkan dalam waktu tertentu. Minuman ini pertama kali diproduksi di China pada era dinasti Zhou barat. Kala itu sake ular dianggap sebagai obat penyembuh berbagai penyakit dan mampu dijadikan peningkat vitalitas. Bisa ular yang yang berbahaya akan berubah menjadi netral karena etanol yang terkandung di dalam sake tersebut.
Shirako
Shirako adalah hidangan yang terdiri dari sperma ikan jantan. Biasanya disajikan dalam keadaan dingin dengan sedikit kecap asin dan cuka ponzu.
Jelly kura-kura
Di China, tempurung kura-kura dihaluskan menjadi bubuk dan direbus hingga teksturnya mengeras layaknya puding atau agar-agar. Setelah didiamkan beberapa saat di dalam lemari es, agar-agar pun dipotong dan disajikan dengan sirup, susu dan buah-buahan layaknya es buah. Masyarakat China percaya bahwa hidangan ini bermanfaat bagi kesehatan serta meningkatkan vitalitas pria.
Natto
Makanan ini dikonsumsi masyarakat Jepang sejak ribuan tahun lalu. Berbeda dengan miso, proses fermentasi kacang kedelai melibatkan bakteri Bacillus subtilis. Kedelai tak dihaluskan menjadi semacam bumbu pasta seperti miso. Melainkan, dibiarkan seperti bentuk aslinya. Keunikan sajian ini terletak dari konsistensinya yang lengket, sehingga kacang kedelai saling menempel. Beberapa orang menilai natto memiliki cita rasa aneh. Mungkin ini karena bakteri yang membantu terjadinya fermentasi. Namun, yang membuat orang urung memakannya adalah karena aromanya yang sangat kuat.
Jadi apakah ada yg berani coba? Saya sendiri sih ogah hahaha
Sumber : Viva
0 komentar:
Posting Komentar